Ada sebuah strategi di dunia investasi yang dikenal sebagai "hold jangka panjang". Inti dari metode ini adalah bahwa investor harus melihat jauh ke depan, tidak terganggu oleh fluktuasi pasar jangka pendek, tetapi fokus pada keuntungan yang dihasilkan dari pertumbuhan jangka panjang perusahaan berkualitas.
Data historis memberikan dukungan yang kuat untuk strategi ini. Selama 30 tahun terakhir, rata-rata pengembalian tahunan indeks S&P 500 sekitar 10%. Namun, sayangnya, kebanyakan investor justru kehilangan keuntungan yang signifikan ini karena melakukan perdagangan terlalu sering.
Untuk berhasil menerapkan strategi tahan lama, ada beberapa faktor kunci yang perlu dipertimbangkan. Pertama, memilih aset berkualitas sangat penting, seperti reksa dana indeks atau saham pemimpin industri. Kedua, diversifikasi portofolio yang tepat dapat secara efektif mengurangi risiko. Terakhir, menjaga kesabaran dan ketahanan juga tidak terpisahkan.
Warren Buffett pernah berkata: "Waktu adalah teman perusahaan yang baik." Pernyataan ini secara mendalam mengungkapkan esensi dari strategi memegang saham untuk jangka panjang. Namun, para investor juga perlu selalu memperhatikan fundamental perusahaan yang mereka miliki, dan begitu menemukan tanda-tanda penurunan, mereka harus segera melakukan penyesuaian.
Dalam lingkungan pasar yang penuh fluktuasi, mempertahankan kepemilikan jangka panjang tanpa diragukan lagi akan menantang kemampuan kognitif dan kualitas psikologis investor. Namun, bagi investor biasa, strategi ini adalah jalan yang relatif dapat diandalkan untuk akumulasi kekayaan. Dengan bersabar dan terus berinvestasi, orang biasa juga memiliki kesempatan untuk berbagi dividen dari pertumbuhan ekonomi dan mencapai peningkatan kekayaan jangka panjang.
Lihat Asli
This page may contain third-party content, which is provided for information purposes only (not representations/warranties) and should not be considered as an endorsement of its views by Gate, nor as financial or professional advice. See Disclaimer for details.
Ada sebuah strategi di dunia investasi yang dikenal sebagai "hold jangka panjang". Inti dari metode ini adalah bahwa investor harus melihat jauh ke depan, tidak terganggu oleh fluktuasi pasar jangka pendek, tetapi fokus pada keuntungan yang dihasilkan dari pertumbuhan jangka panjang perusahaan berkualitas.
Data historis memberikan dukungan yang kuat untuk strategi ini. Selama 30 tahun terakhir, rata-rata pengembalian tahunan indeks S&P 500 sekitar 10%. Namun, sayangnya, kebanyakan investor justru kehilangan keuntungan yang signifikan ini karena melakukan perdagangan terlalu sering.
Untuk berhasil menerapkan strategi tahan lama, ada beberapa faktor kunci yang perlu dipertimbangkan. Pertama, memilih aset berkualitas sangat penting, seperti reksa dana indeks atau saham pemimpin industri. Kedua, diversifikasi portofolio yang tepat dapat secara efektif mengurangi risiko. Terakhir, menjaga kesabaran dan ketahanan juga tidak terpisahkan.
Warren Buffett pernah berkata: "Waktu adalah teman perusahaan yang baik." Pernyataan ini secara mendalam mengungkapkan esensi dari strategi memegang saham untuk jangka panjang. Namun, para investor juga perlu selalu memperhatikan fundamental perusahaan yang mereka miliki, dan begitu menemukan tanda-tanda penurunan, mereka harus segera melakukan penyesuaian.
Dalam lingkungan pasar yang penuh fluktuasi, mempertahankan kepemilikan jangka panjang tanpa diragukan lagi akan menantang kemampuan kognitif dan kualitas psikologis investor. Namun, bagi investor biasa, strategi ini adalah jalan yang relatif dapat diandalkan untuk akumulasi kekayaan. Dengan bersabar dan terus berinvestasi, orang biasa juga memiliki kesempatan untuk berbagi dividen dari pertumbuhan ekonomi dan mencapai peningkatan kekayaan jangka panjang.