Analisis Tren Utama Industri Blockchain 2022

Tahun 2021 adalah tahun yang luar biasa bagi Blockchain. Kapitalisasi pasar cryptocurrency melebihi 3 triliun dolar AS, volume perdagangan NFT melebihi 23 miliar dolar AS, AS meluncurkan ETF futures Bitcoin pertama, El Salvador menjadikan Bitcoin sebagai mata uang resmi, Ethereum mengubah cara biaya dikenakan, total nilai terkunci DeFi (TVL) melebihi 200 miliar dolar AS. Banyak blockchain publik baru lahir, pengguna dompet blockchain meningkat menjadi 70 juta.

Baru-baru ini, mata uang kripto digunakan sebagai cara untuk mengirim uang lintas batas. Setelah pecahnya perang Ukraina, meskipun pasar kripto awalnya mengalami kemunduran, namun telah bangkit kembali. Angkatan bersenjata Ukraina terus menerima sumbangan mata uang kripto. Para pengemudi truk Kanada yang berunjuk rasa juga menerima sumbangan mata uang kripto setelah saluran crowdfunding tradisional diblokir. Di masa depan, orang dapat menyumbang untuk amal menggunakan mata uang kripto, yang tidak dapat dilakukan oleh keuangan tradisional.

Peningkatan adopsi cryptocurrency menguntungkan pengembangan berbagai bidang ekosistem Blockchain, termasuk perbaikan infrastruktur, pengembangan aplikasi, adopsi bahasa pemrograman yang lebih mainstream, serta peningkatan adopsi regulasi dan institusi. Berikut adalah analisis tentang tren utama Blockchain pada tahun 2022:

1. Peningkatan Infrastruktur Blockchain

Pada tahun 2022, dengan diperkenalkannya blockchain publik Layer 1 yang baru, serta perbaikan dalam protokol konsensus, biaya transaksi, waktu transaksi, dan ekonomi token, infrastruktur blockchain akan memperoleh perkembangan lebih lanjut. Solusi Layer 2 juga diharapkan mengalami kemajuan, meningkatkan skalabilitas Layer 1 yang ada, dengan lebih fokus pada pengembangan jembatan lintas rantai, untuk mewujudkan masa depan multi-chain. Skalabilitas akan menentukan lanskap persaingan antara solusi Layer 1 dan Layer 2.

Solusi interoperabilitas multi-rantai muncul

Pada tahun 2021, muncul beberapa blockchain Layer 1 dan solusi Layer 2, kebutuhan likuiditas lintas rantai menjadi kendala dalam adopsi luas blockchain, tetapi juga memberikan peluang untuk berkembang.

Dari tahun 2017 hingga 2021, beberapa solusi Layer 1 dan Layer 2 yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan menurunkan biaya telah muncul, termasuk Polygon, Avalanche, Optimism, Terra, dan Solana. Blockchain ini menarik para pengembang untuk membangun aplikasi keuangan dan permainan.

Untuk memanfaatkan keunggulan unik dari berbagai Blockchain dan memaksimalkan pengembalian investasi, kemampuan transfer lintas rantai menjadi sangat penting.

Saat ini, agregator DEX seperti Paraswap mulai terintegrasi dengan jembatan lintas rantai, memungkinkan pengguna untuk menukar token antar rantai. Untuk aplikasi yang belum diterapkan di banyak rantai, ada juga solusi lintas rantai seperti Symbiosis Finance, Multichain, atau Atlasdex. Multichain telah menarik lebih dari 7,7 miliar dolar total nilai terkunci.

Beberapa aplikasi DeFi utama seperti Aave, Curve, dan Uniswap awalnya hanya di-deploy di Ethereum, kini telah di-deploy di banyak rantai. Pengguna tidak perlu memindahkan likuiditas antar rantai yang berbeda untuk berinteraksi dengan aplikasi tertentu.

Perbaikan pengalaman pengguna DEX dan efisiensi alokasi dana

Tahun ini, pengalaman pengguna dari bursa terdesentralisasi (DEX) akan meningkat dalam hal kemudahan penggunaan dan efisiensi modal.

Algoritma penetapan harga DEX akan menjadi lebih kompleks. Banyak DEX baru telah meningkatkan algoritma mereka, membuatnya lebih efisien, seperti Curve, Balancer, Dodo, dan lainnya. Algoritma ini mengurangi dampak harga dari transaksi, memungkinkan pembuatan kolam likuiditas yang lebih kecil.

Banyak DEX yang mengadopsi model buku pesanan. Uniswap v3 mengubah model AMM menjadi model yang lebih mendekati buku pesanan, di mana penyedia likuiditas dapat membatasi likuiditas dalam rentang harga tertentu. dYdX adalah DEX baru yang mengadopsi model buku pesanan, dengan TVL dan volume transaksinya yang meningkat pesat.

Untuk meningkatkan pengalaman pengguna, bidang DEX juga telah melakukan perbaikan lain, seperti penyebaran likuiditas satu sisi, asuransi kerugian tidak permanen, pemrosesan batch dan netting perdagangan, pesanan batas, perdagangan dengan leverage, dan penerapan solusi Layer 2.

DeFi di Layer 2 mengadopsi peningkatan

Hingga akhir tahun 2021, aset berbagai DApp telah melebihi 2410 miliar dolar. Protokol pinjaman seperti MakerDAO, Aave, Curve, dan Anchor Protocol menyumbang sekitar 25% dari total TVL. DEX juga menciptakan TVL sebesar 13 miliar dolar.

TVL solusi Layer 2 meningkat secara signifikan, TVL Polygon dengan cepat naik dari 100 juta dolar menjadi puncaknya 8 miliar dolar. Layer 2 seperti Arbitrum dan Optimism diluncurkan pada paruh kedua tahun 2021 dan mendapat banyak perhatian.

Seiring bertambahnya peserta, bidang DeFi menjadi semakin ramai, dan laju peningkatan biaya transaksi menurun. Jaringan publik Layer 1 utama akan segera jenuh, dan biaya gas akan meningkat.

Volatilitas tinggi dan biaya gas yang tertunda akan menyebabkan slippage dalam transaksi, yang akan menjadi masalah abadi bagi Ethereum, semakin banyak aset akan dipindahkan ke berbagai lapisan.

Solusi Layer 2 dan sidechain meningkatkan kecepatan transaksi, menghemat biaya gas, dan perkembangan DeFi akan lebih kuat. Diperkirakan pada tahun 2022 lebih banyak aplikasi DeFi yang akan mengadopsi Layer 2. Peningkatan TVL Layer 2 membuktikan bahwa komunitas mulai menerima rollup.

Dengan peningkatan kecepatan transaksi, penurunan biaya, dan inovasi, proses penerapan kontrak cerdas Layer 1 ke Layer 2 akan disederhanakan, di masa depan semua token utama akan meluncurkan versi Layer 2, jembatan akan memastikan mereka dapat bergerak secara efektif antar lapisan.

2. "NFT-Fi" akan mendefinisikan tahun 2022

Pada tahun 2021, volume transaksi NFT melebihi 23 miliar USD, dengan OpenSea mendominasi. Pada kuartal ketiga, volume transaksi NFT melebihi 10 miliar USD, yang menyumbang hampir setengah dari total tahun.

Teknologi pinjaman/jaminan NFT akan mendominasi bidang ini. Pada tahun 2021, NFT memasuki pandangan publik, memberikan dampak signifikan terhadap dunia seni dan mendapatkan pengakuan mainstream. Tren ini mungkin akan berlanjut pada tahun 2022. Beberapa perusahaan memungkinkan pertukaran NFT secara langsung. NFT tidak hanya dapat mengubah aset menjadi token, tetapi juga dapat mengubah posisi menjadi token. Lembaga besar dapat membuat token dari posisi yang ada di dalam kolam likuiditas tanpa perlu menutup posisi tersebut. Selain itu, beberapa protokol memungkinkan pengguna untuk meminjam dengan menggunakan NFT sebagai jaminan, memberikan likuiditas kepada pemegang NFT.

Pada tahun 2021, 75% transaksi NFT dilakukan di Ethereum. Pada tahun 2022, transaksi NFT mungkin akan berpindah ke rantai Layer 1 dan Layer 2 lainnya, termasuk Ronin, Flow, Immutable, dan Solana. Solusi multi-rantai yang memungkinkan transfer lintas rantai NFT akan mendefinisikan ulang bidang ini.

Penerapan NFT dalam permainan akan menjadi fokus lainnya. Perdagangan item permainan akan melahirkan berbagai model bisnis, seperti analisis on-chain yang menekankan kinerja item, kelangkaan, dan utilitas.

Beberapa contoh aplikasi NFT dalam DeFi termasuk:

• Posisi penyedia likuiditas di Uniswap V3 diwakili oleh NFT
• Ubisoft Quartz memungkinkan pembelian produk digital langka dengan cryptocurrency
• Universitas California, Berkeley melelang paten penemuan Nobel dalam bentuk NFT
• NFT sebagai tiket untuk berpartisipasi dalam acara eksklusif
• Artis menjual hak cipta streaming musik kepada penggemar, memungkinkan penggemar untuk membagikan hak cipta

3. Meningkatkan perhatian terhadap keamanan

Pada tahun 2021, 14 miliar USD cryptocurrency dicuri, mencatat rekor baru. Platform DeFi telah dicuri total 2,2 miliar USD. Ini mungkin menghalangi partisipasi institusi dalam protokol on-chain.

Beberapa bursa dan protokol utama menjadi target terbaru para peretas. Ini menunjukkan bahwa platform aset digital masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum diadopsi lebih luas.

Hacker topi putih akan memainkan peran penting dalam melindungi ekosistem. Hadiah untuk menemukan celah sangat penting untuk mendorong hacker topi putih dan menekan hacker jahat, yang bermanfaat untuk meningkatkan keamanan secara keseluruhan.

Dengan semakin populernya cryptocurrency, penipuan sulit untuk dihindari. Memperkuat pendidikan pengguna dalam keamanan siber dan keamanan operasi blockchain menjadi sangat penting.

Dengan semakin banyaknya dana yang ditempatkan pada protokol DeFi, audit keamanan harus diperhatikan. Dengan semakin banyak inovasi DeFi yang muncul, lebih banyak kerentanan akan ditemukan, mendorong inovasi di bidang keamanan. Dengan semakin ketatnya persyaratan regulasi, keamanan on-chain akan menarik perhatian yang lebih besar.

4. Pengembangan Protokol DeFi dan Staking yang Inovatif

DeFi

Pada tahun 2021, penyedia likuiditas Uniswap V3 menghasilkan komisi sebesar 200 juta USD, tetapi mengalami kerugian sementara sebesar 260 juta USD, dengan kerugian bersih sebesar 60 juta USD. Mencari solusi untuk kerugian sementara akan menjadi fokus utama di tahun 2022. Untuk mengurangi kerugian sementara, lebih banyak solusi akan dibangun.

Pada tahun 2022, pasar akan kembali bersemangat terhadap protokol baru di bidang DeFi. Aplikasi keuangan yang lebih tradisional seperti swap suku bunga, futures, hedge fund, dan asuransi akan diluncurkan di Blockchain. Protokol baru juga akan muncul.

Banyak proyek baru akan terinspirasi dari ekonomi token Curve dan cara ia membantu evolusi protokol seperti Convex dan Votium.

Berdasarkan tren penggunaan saat ini, jaringan utama Ethereum akan menjadi lebih mahal, yang akan meningkatkan ambang penggunaan jaringan utama, sementara Layer 2 lebih menguntungkan bagi pemula. Pada akhirnya, hanya pemain besar dan trader profesional yang dapat menggunakan jaringan utama Ethereum.

Staking

Protokol staking likuid baru akan diluncurkan, yang memungkinkan orang untuk mempertaruhkan token di berbagai rantai dan proyek, kemudian menggunakan derivatif dari token yang dipertaruhkan tersebut untuk berpartisipasi dalam DeFi. Token staking likuid ini akan didukung oleh token yang saat ini dimiliki dan terkunci.

Misalnya, ETH-merge akan menggunakan verifikasi PoS untuk transaksi Ethereum. Orang-orang akan mulai menggunakan token staking likuid seperti stETH untuk terus menghasilkan bunga, saat ini dengan tingkat pengembalian tahunan sekitar 4,4%.

5. Kebangkitan DAO

Organisasi Otonomi Terdesentralisasi ( DAO ) telah mendapatkan perhatian besar, mereka membiayai untuk membeli barang-barang mahal, seperti klub sepak bola dan golf, bahkan naskah asli Konstitusi Amerika.

Pada tahun 2022, DAO akan membuktikan bahwa mereka dapat secara kolektif membangun lebih banyak model bisnis. Dengan BitDAO yang memiliki likuiditas lebih dari 2,5 miliar dolar AS, manajemen dana DAO akan menjadi semakin penting. BitDAO menjadi DAO utama, membangun komunitas, dan membeli saham dari beberapa DAO.

Lebih banyak perusahaan teknologi akan beralih ke organisasi terdesentralisasi, termasuk perusahaan besar. Beberapa perusahaan telah berhasil bertransformasi dari entitas terpusat menjadi entitas terdesentralisasi.

DAO menyediakan penggalangan dana dan kesempatan yang cepat untuk protokol dan platform, sambil memungkinkan lebih banyak anggota komunitas untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. Ini dapat mendorong protokol baru dan yang sudah ada untuk melakukan ICO.

Masalah umum yang ada dalam DAO adalah bahwa perluasan skala komunitas menyebabkan pengambilan keputusan yang lambat dan manajemen tugas yang buruk. Alat layanan yang berkaitan dengan manajemen DAO akan menjadi semakin penting.

6. Investasi besar-besaran dalam permainan terdesentralisasi/ekonomi P2E dan metaverse

Pada tahun 2021, tema di bidang permainan termasuk "bermain sambil menghasilkan" ( P2E ), serikat permainan, dan ekonomi token permainan berbasis blockchain. Pengembang memilih untuk mengembangkan permainan di blockchain, memberikan pemain transaksi biaya rendah, eksekusi cepat, dan penyelesaian.

Pada tahun 2022, akan ada lebih banyak permainan yang langsung diterapkan di blockchain, menyediakan penyimpanan permanen dan mendukung berbagai tingkat NFT untuk diperdagangkan di pasar permainan. Kita akan terus melihat kebangkitan studio hiburan blockchain yang berfokus pada permainan dan proyek NFT.

Lebih banyak pengembang dari perusahaan game tradisional akan memasuki bidang game blockchain. Banyak game P2E yang sedang dikembangkan akan mempertimbangkan antara waktu peluncuran dan kualitas permainan.

Blockchain mana yang paling cocok untuk pengembangan game akan ditampilkan pada tahun 2022. Flow telah terbukti cocok untuk menerapkan game, sementara blockchain lain seperti Solana masih memiliki banyak fleksibilitas.

Permainan berbasis Blockchain mengharuskan pemain memiliki NFT asli dari permainan tersebut, yang mendorong munculnya proyek beasiswa dan guild permainan. Yield Gaming Guild adalah contoh tipikal.

Manajer guild perlu memastikan jumlah anggota yang stabil agar guild dapat menghasilkan lebih banyak token. Sistem manajemen perangkat lunak yang mengelilingi pengelolaan guild akan menjadi topik baru di tahun 2022.

Bagaimana mengembangkan permainan blockchain yang dapat menarik minat pemain dalam jangka panjang layak untuk diperhatikan. Pendapatan Axie Infinity yang cepat meningkat telah turun, menyoroti bahwa minat orang terhadap ekosistem blockchain berubah dengan cepat. Hal ini akan tetap sama di tahun 2022, sehingga fokus akan beralih ke bagaimana membuat permainan blockchain asli dengan mekanisme P2E untuk menarik minat pemain dalam jangka panjang.

Dengan lebih banyak dana yang diinvestasikan dalam proyek P2E, akan lahir banyak dana ventura yang fokus pada investasi permainan blockchain.

Selain investasi besar di bidang game, perhatian terhadap metaverse meningkat secara signifikan pada tahun 2021. Trend ini akan berlanjut pada tahun 2022. Kegiatan siaran langsung di platform e-commerce virtual atau metaverse akan