Singapura mengungkap kasus pencucian uang terbesar dalam sejarah, dengan jumlah uang yang terlibat lebih dari 12,8 miliar yuan
Singapura baru-baru ini mengungkap kasus pencucian uang dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan jumlah yang terlibat mencapai 12,8 miliar yuan. Besarnya skala kasus ini sangat mengejutkan, bukan hanya merupakan kasus pencucian uang terbesar dalam sejarah Singapura, tetapi juga memicu keraguan di luar terhadap sistem pengawasan keuangan Singapura.
Pada pertengahan Agustus, polisi Singapura mengerahkan lebih dari 400 petugas untuk melakukan operasi serangan di berbagai lokasi di seluruh negeri. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap 10 tersangka utama, sementara 8 orang lainnya masih buron dan masuk dalam daftar pencarian. Polisi menyita 110 properti, 62 mobil mewah, sejumlah besar uang tunai, batangan emas, dan barang-barang mewah. Seiring dengan semakin dalamnya penyelidikan, jumlah uang yang terlibat terus meningkat, dari awalnya 5,4 miliar menjadi 12,8 miliar.
Sepuluh tersangka yang ditangkap berasal dari Fujian, China. Mereka memindahkan dana ilegal ke Singapura melalui jaringan pencucian uang yang kompleks. Orang-orang ini mencuci uang melalui berbagai cara, seperti toko, properti, dan kasino. Mereka membeli rumah mewah di kawasan elit Singapura dan membuka toko, meskipun toko-toko tersebut hampir tidak beroperasi, namun tetap beroperasi dengan sewa yang tinggi sebagai kedok untuk memindahkan uang kotor ke Singapura.
Lebih mengejutkan lagi, beberapa dari para tersangka ini telah diburu oleh polisi Cina, namun masih dapat berhasil masuk ke Singapura dan mendapatkan izin kerja. Ini mengungkapkan adanya celah serius dalam pemeriksaan latar belakang di Singapura.
Sebuah survei menunjukkan bahwa dana ilegal ini sebagian besar berasal dari perjudian online dan aktivitas penipuan. Dua orang tersangka utama, Wang Shuiming dan Su Haijin, memainkan peran kunci dalam aktivitas ilegal ini. Wang Shuiming dikenal sebagai "bos" di dunia perjudian online, mengendalikan beberapa grup perjudian dengan total karyawan lebih dari 10.000 orang. Su Haijin aktif di lingkaran sosial, sering berpartisipasi dalam kegiatan amal untuk meningkatkan popularitas.
Kasus ini memberikan dampak tertentu terhadap reputasi Singapura. Beberapa bank internasional mulai menutup rekening warga negara tertentu dan memperketat pemeriksaan terhadap klien berkewarganegaraan China. Persetujuan visa Singapura juga menjadi lebih ketat. Untuk industri cryptocurrency, karena kasus ini melibatkan penggunaan USDT untuk Pencucian Uang, hal ini dapat menyebabkan regulasi terkait semakin ketat.
Pemerintah Singapura menyatakan akan menghukum keras pihak-pihak yang terlibat dan menekankan akan terus menjaga integritas sistem keuangan. Namun, kasus ini juga memicu kekhawatiran tentang posisi Singapura sebagai pusat keuangan internasional dan keraguan terhadap efektivitas sistem anti-Pencucian Uang-nya.
Perkembangan lanjutan dari kasus besar ini dan hasil putusan akhirnya akan menjadi jendela penting untuk mengamati bagaimana Singapura menyeimbangkan kebijakan keuangan terbuka dengan regulasi yang ketat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
19 Suka
Hadiah
19
9
Bagikan
Komentar
0/400
RugPullProphet
· 07-13 17:49
Sekali lagi tujuan rug pull lenyap~
Lihat AsliBalas0
JustHodlIt
· 07-13 15:00
Sepuluh orang jebakan 12,8 miliar? Kekerasan sekali!
Lihat AsliBalas0
ser_ngmi
· 07-10 23:45
Uang sedikit ini juga disebut kasus besar?
Lihat AsliBalas0
MEVictim
· 07-10 18:27
Akhirnya tertangkap.
Lihat AsliBalas0
ser_ngmi
· 07-10 18:22
Siapa yang bisa menanggung 12,8 miliar ini?
Lihat AsliBalas0
NFTArchaeologis
· 07-10 18:22
Pencucian Uang on-chain, lebih menunjukkan nilai sejarah dibandingkan dengan Batu Ili.
Lihat AsliBalas0
FallingLeaf
· 07-10 18:20
Pencucian Uang ya Pencucian Uang, masih harus pump USDT yang disalahkan
Singapura berhasil mengungkap kasus pencucian uang besar-besaran senilai 128 miliar yang melibatkan aset kripto USDT
Singapura mengungkap kasus pencucian uang terbesar dalam sejarah, dengan jumlah uang yang terlibat lebih dari 12,8 miliar yuan
Singapura baru-baru ini mengungkap kasus pencucian uang dengan skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan jumlah yang terlibat mencapai 12,8 miliar yuan. Besarnya skala kasus ini sangat mengejutkan, bukan hanya merupakan kasus pencucian uang terbesar dalam sejarah Singapura, tetapi juga memicu keraguan di luar terhadap sistem pengawasan keuangan Singapura.
Pada pertengahan Agustus, polisi Singapura mengerahkan lebih dari 400 petugas untuk melakukan operasi serangan di berbagai lokasi di seluruh negeri. Dalam operasi tersebut, polisi menangkap 10 tersangka utama, sementara 8 orang lainnya masih buron dan masuk dalam daftar pencarian. Polisi menyita 110 properti, 62 mobil mewah, sejumlah besar uang tunai, batangan emas, dan barang-barang mewah. Seiring dengan semakin dalamnya penyelidikan, jumlah uang yang terlibat terus meningkat, dari awalnya 5,4 miliar menjadi 12,8 miliar.
Sepuluh tersangka yang ditangkap berasal dari Fujian, China. Mereka memindahkan dana ilegal ke Singapura melalui jaringan pencucian uang yang kompleks. Orang-orang ini mencuci uang melalui berbagai cara, seperti toko, properti, dan kasino. Mereka membeli rumah mewah di kawasan elit Singapura dan membuka toko, meskipun toko-toko tersebut hampir tidak beroperasi, namun tetap beroperasi dengan sewa yang tinggi sebagai kedok untuk memindahkan uang kotor ke Singapura.
Lebih mengejutkan lagi, beberapa dari para tersangka ini telah diburu oleh polisi Cina, namun masih dapat berhasil masuk ke Singapura dan mendapatkan izin kerja. Ini mengungkapkan adanya celah serius dalam pemeriksaan latar belakang di Singapura.
Sebuah survei menunjukkan bahwa dana ilegal ini sebagian besar berasal dari perjudian online dan aktivitas penipuan. Dua orang tersangka utama, Wang Shuiming dan Su Haijin, memainkan peran kunci dalam aktivitas ilegal ini. Wang Shuiming dikenal sebagai "bos" di dunia perjudian online, mengendalikan beberapa grup perjudian dengan total karyawan lebih dari 10.000 orang. Su Haijin aktif di lingkaran sosial, sering berpartisipasi dalam kegiatan amal untuk meningkatkan popularitas.
Kasus ini memberikan dampak tertentu terhadap reputasi Singapura. Beberapa bank internasional mulai menutup rekening warga negara tertentu dan memperketat pemeriksaan terhadap klien berkewarganegaraan China. Persetujuan visa Singapura juga menjadi lebih ketat. Untuk industri cryptocurrency, karena kasus ini melibatkan penggunaan USDT untuk Pencucian Uang, hal ini dapat menyebabkan regulasi terkait semakin ketat.
Pemerintah Singapura menyatakan akan menghukum keras pihak-pihak yang terlibat dan menekankan akan terus menjaga integritas sistem keuangan. Namun, kasus ini juga memicu kekhawatiran tentang posisi Singapura sebagai pusat keuangan internasional dan keraguan terhadap efektivitas sistem anti-Pencucian Uang-nya.
Perkembangan lanjutan dari kasus besar ini dan hasil putusan akhirnya akan menjadi jendela penting untuk mengamati bagaimana Singapura menyeimbangkan kebijakan keuangan terbuka dengan regulasi yang ketat.