Proyek stablecoin baru Frax menarik perhatian, bertujuan untuk menantang Bank Sentral.

Belakangan ini, stablecoin dan DeFi telah menjadi pintu masuk penting dalam industri cryptocurrency, dengan berbagai proyek stablecoin yang terus bermunculan. Dalam konteks ini, sebuah proyek stablecoin baru bernama "Frax" dengan bangga mengumumkan masuk ke pasar pada 21 Oktober, dengan tujuan menantang Bank Sentral.

Proyek Frax menarik perhatian luas, yang sebagian besar berasal dari kekuatan tim pendirinya. CEO dan salah satu pendiri proyek, Sam Kazemian, adalah seorang insinyur perangkat lunak keturunan Iran-Amerika yang mengambil jurusan filsafat dan ilmu saraf di Universitas California, Los Angeles, dan kemudian belajar pemrograman serta pengetahuan kripto secara otodidak. Pada tahun 2018, Sam terlibat dalam pendirian ensiklopedia daring terdesentralisasi, Everipedia.

Lebih menarik lagi, tim Frax juga telah mengakuisisi beberapa anggota berbobot dengan latar belakang politik. Di antaranya, ekonom Stephen Moore menjabat sebagai Kepala Ekonomi, bertanggung jawab untuk pengembangan model ekonomi dan standar pinjaman. Moore telah lama memperhatikan kebijakan moneter, dan percaya bahwa adanya pesaing swasta yang menantang suplai uang bank sentral adalah hal yang sehat. Selain itu, mantan Penasihat Hukum Utama pemerintah Reagan, Ralph Benko, juga bergabung dengan tim sebagai Penasihat Hukum Utama.

Keunikan Frax terletak pada model stablecoin algoritma yang menggunakan sistem cadangan parsial. Berbeda dengan dukungan mata uang fiat satu banding satu yang tradisional, Frax hanya didukung oleh sejumlah kecil cadangan dolar AS. Proyek ini mengadopsi konsep bank sentral dengan meminjamkan cadangan dan mengenakan bunga secara algoritmik untuk mempertahankan keterikatan dengan dolar AS. Untuk mengurangi risiko, Frax pada awalnya akan memiliki hampir 100% dari cadangan, kemudian secara bertahap mengurangi proporsi cadangan seiring dengan meningkatnya adopsi jaringan.

Namun, beberapa mata uang digital dengan sistem cadangan sebagian belum diuji di pasar, yang juga menjadi salah satu pertanyaan utama yang dihadapi Frax. Beberapa pelaku industri khawatir bahwa jika permintaan penebusan terlalu besar, stablecoin yang tidak memiliki dukungan satu banding satu sepenuhnya dapat runtuh.

Terkait hal ini, Sam Kazemian menekankan bahwa mekanisme pinjaman Frax akan memastikan stabilitasnya. Dia menjelaskan bahwa Frax memanfaatkan pinjaman on-chain untuk menghasilkan arus kas melalui bunga, dan ketika harga turun, arus kas ini dapat digunakan untuk membeli kembali koin FRX. Cara ini mirip dengan Bank Sentral yang melakukan pembelian kembali mata uang fiat melalui penerbitan obligasi.

Saat ini, Frax dan jaminannya sedang diuji di jaringan utama suatu blockchain, dan secara berkala diterapkan di platform pengelolaan kode. Meskipun tidak ada jadwal konkret, Sam Kazemian menyatakan bahwa Frax diharapkan dapat meluncurkan produk lengkap dalam waktu satu tahun.

Sebagai proyek baru dari salah satu pendiri Everipedia, Frax akan memanfaatkan infrastruktur dan ekosistem dari yang sebelumnya. Sam Kazemian menyatakan bahwa mereka akan mengizinkan penggunaan token IQ sebagai jaminan untuk meminjam cadangan Frax, dan berencana untuk mengintegrasikan Frax ke dalam Everipedia. Dia percaya bahwa proyek Frax dapat dilihat sebagai pintu masuk Everipedia ke dalam bidang DeFi, dan kedua proyek akan saling mendukung dalam pengembangan.